Bandar Lampung, 13 Agustus 16
WS Rendra
Ws Rendra 01
Kebudayaan tercipta secara kebudayaan manusia secara spontan
dan digabung dengan rekayasa. Perubahan
yang ingin dicapai masyarakat, Yang tidak bisa berubah adalah hukum alam, tetapi
hukum masyarakat, dan hukum akal sehat berkembang dari masa kemasa. Masyarakat
tidak boleh meremehkan hukum masyarakat dan hukum akal sehat. Para politisi
tidak menyadari bahwa bangsa indonesia bisa membina kehidupan berbangsa artinya
sebelum punya negara sudah hidup berbangsa, Cirinya punya bahasa pergaulan.
Bahasa yang dipakai dalam pergaulan adalah bahasa melayu dan arab gundul. Ada
penyair di aceh, Hamzah fansuri menulis syair perahu dan syair burung balam
dalam bahasa melayu. Aceh adalah pelopor sastra indonesia
WS Rendra 02
Dunia sastra indonesia mengenal tatanan prosa dari indonesia
dan belanda. Nama panjang WS rendra adalah Wili brodus surendra bawana rendra
menjadi WS Rendra wili brodus pemberian dari ayahnya. Dasar dari sikap ilmiah
adalah melatih mengkategorisasikannya, menganalisa, menarik kesimpulan, dan
memverifikasikan. Tidak semua sekolah menerapkan seperti itu. Nenek moyang
tidak mempunyai network mata uang, sudah mengengenal humanioral. tidak mengenal
logika tapi psikologika, sosiologika, antropologika, dan etnologika.
WS Rendra 03
Pemerintah hindia belanda kalah rebutan, sebab
kepentingannya mempertahan kan on the reaming. Indonesia jadi perkebunan raya.
Untuk menuhi hasrat tudekamer didirikan sekolah tinggi teknologi, sekolah tinggi
kedokteran tanpa lembaga riset, tanpa sekolah tinggi fisika, tanpa sekolah
tinggi kimia, tanpa sekolah tinggi matematika, akibatnya hanya menghasilkan
pendidikan menara gading yang kerjanya membeli teknologi bukan menciptakan
teknologi. Undang undang kolonial sangat berbeda di negri Belanda, karena
undang undang di negri belanda yang beriorentasi kepada rakyat, kekuatan
rakyat, kekuasaan rakyat.undang undang kolonial yang ada di belanda
beriorentasi kepada sentralisme kekuasaaan, pada kekuatan pemerintahan gubernur
jendral. Ilmu sejarah itu adalah tata buku masa lalu. Apabila digabungkan
dengan tata buku masa kini maka kita punya bahan untuk menyusun rencana masa
depan. Dari sekolah dilatih untuk mengumpulkan fakta obyektif dan menarik
kesimpulan dan memverifikasikannya. Laku verifikasi tidak berjalan di
pendidikan indonesia.
WS Rendra 04
Negarawan yang sangat besar dari sulawesi selatan adalah
kajoulana lido, tidak pernah diajarkan di sekolah. Kajoulana lido hidup sejaman
Mack Yafli yang tiorinya sangat berbeda, Mack Yafli mengatakan negara akan
stabil kalau dipimpin oleh orang yang mempunyai kekuatan dana dan tentara.
Kajoulana lido mengajarkan bahwa yang tertinggi yang harus dipatuhi adalah
hukum.Di Bali hukum adat diatas sampai sekarang. Indonesia hukumnya mihak
kepada kekuasaan bukan kepada masyarakat. Alm cokro aminoto mengingatkan bahwa
kalau rakyat tidak punya hak hukum, yang seperti anjing yang bisa diusir.
WS Rendra 05
Belanda tidak pernah bikin universitas seperti indonesia,
tidak pernah bikin fakultas sastra.hukum negara tidak boleh menindas hukum
adat. sajak kesaksian akhir abad yang ditulis pada tanggal 31 desember 1999 di
candi cetto pada abad 20 menuju abad 21.
WS Rendra 06
Sanjaya leluhur dari kebudayaan tanah, punawarman leluhur
dari kebudayaan air. Kedua wangsa telah mampu mempersekutukan tanah dan air.
Resikuturan, Resinerarte mpu yang tampan penuh kedamaian. Telah kamu ajarkan
tatanan hidup yang aneka dan sejahtera. Partai partai politik menganggap rakyat
hanya menganggap masa politik partai/hamba partai. Negara tidak mungkin
dikembali diutuhkan tanpa rakyatnya dimanusiakan, dan manusia tidak mungkin
menjadi manusia tanpa dihidupkan hati nurani nya. Hati nurani adalah hakim adil
untuk diri kita sendiri dan hati nurani adalah sendi dari kesadaran akan
kemerdekaan pribadi. Hati nurani apabila dibakar tidak bisa menjadi abu. Hari
nurani senantiasa bisa bersemi meski sudah di tebang.
WS Rendra 07
Undang undang tidak bisa melindungi pancasila. Harapan
Rendra memberikan sarana kemerdekaan kepada rakyat, desa punya tata dan etika.
“Deso mowo toto negoro mowocoro”.
Komentar
Posting Komentar